Stop Kekarasan atas nama aAgama
Salam Damai Dunia
Kekerasan, pengrusakan merupakan tindakan kriminal yang seharusnya tidak terjadi di negara berdaulat yang BerkeTuhanan yang Maha Esa ini. Ditinjau dari segi apapun tak akan kita temui alasan pembenaran untuk melakukan perbuatan ini. Dari sisi kemanusiaan tentunya ini telah melukai sisi-sisi kesetaraan kita sebagai sesama umat manusia apalagi dari sisi agama, tidak semestinya seorang yang mempercayai Tuhan dan hari akhir akan bertindak sewenang-wenang seperti itu.
Namun, yang terjadi sekarang ini, di bulan kedua Tahun ini terjadi dua peristiwa memprihatinkan terkait kekerasan brutal sebagian kelompok kepada kelompok lainnya, pertama penyerangan sekelompok warga terhadap jamaah Ahmadiyah di Cikuesik serta kerusahan pasca sidang penistaan agama yang berujung pada pengrusakan rumah ibadah di Pandeglang.
Dua peristiwa ini sesungguhnya telah mnciderai persatuan kita yang telah kita bangun dari negeri ini bernama Nusantara sampai dengan bernama republik Indonesia seperti sekarang ini.
Wacana Pembubaran ORMAS "anarkis" dan Ahmadiyah
wacana yang muncul akibat dua peristiwa di atas belakangan muncul wacana untuk membuabarkan ormas yang di utarakan oleh berbagai kalangan terutama kalangan Islam Moderat serta pembubaran Ahamdiyah yang di wacanakan oleh kalangan Islam Fundamental. kedua wacana tersebut diutrakan sebagai solusi untuk menghindari kasus-kasus kekerasan yang kerap terjadi yang didasarkan pada perbedaan pandangan dan keyakinan.
Berikut saya tampilkan berbagai komentar tokoh mengenai peristiwa ini
Syafii Maarif :
seharusnya kejadian ini tidak terjadi di negara yang berdaulat karena seharusnya ada fungsi negara yang dapat mencegah peristiwa ini. saya begitu prihatin terhadap kejadian ini dan saya berharap negara tidak melakukan pembiaraan ini. sebagai seorang Muslim saya juga prihatin terhadap moral masyarakat kita yang sering kali melakukan kekerasan dan lebih menyedihkan lagi mereka mengajak Tuhan untuk ikut dalam kekerasan itu.
Prof Dr KH Ali Mustafa Yaqub, MA:
Solusi untuk permasalahan Ahmadiyah ini: Ahmadiyah seharusnya dijadikan agama baru tanpa berlabelkan Islam sehingga tidak akan ada umat yang merasa terluka oleh Ahmadiyah
Zuahairi Misrawi:
kejadian ini seharusnya menjadi titik tolak perubahan untuk menunjukkan islam yang rahmat lil 'alamin, islam yang moderat dan ini tugas kita bersama untuk memberi pengertian dan pemahan kepada umat agar berlaku lebih toleran
Ust.Amidhan:
sebanrnya fatwa sesat MUI(majelis Ulama Indonesia) kepada Ahmadiyah juga diikuti dengan DIKTUM untuk menghimbau agar setiap lapisan masyarakat untuk menjaga diri dan tidak melakukan kekerasan terhadap jamaah ahmadiyah.
Sebagai ulasan dari berbagai tokoh diatas seharusnya pemerintah lebih bijak lagi dalam menanggapi isu perbedaan yang dapat berujung terhadap persatuan bangsa ini, jangan sampai mengambil langkah yang tidak tepat dan lamban. untuk masalah pembubaran baik ORMAS maupun Ahmadiyah, saya rasa harusnya di tinjau ulang kembali.
Untuk pembubaran ORMAS sejatinya ORMAS berdiri mempunyai visi dan misi tentang kebaikan tersendiri, kalaupun ditengah perjalanan ada ORMAS yang melakukan kekerasan, jika oknumnya yang terlibat maka harus diaili dan jika memang ORMAS yang secara terorganisir membuat pelanggaran seharusnya pemerintah dengan sigap untuk mengadili segala orang yang terlibat dalam pelanggaran tersebut.
Terkait masalah pembubaran Ahmadiyah, saya rasa bukan wewenang pemerintah, karena itu masalah keyakinan, kalaupun dibubarkan apa bisa kita dapat memastikan keyakinan itu telah hilang pula.
"Khoirunnas Anfauhum Linnas", begitu pesan Nabi. sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya, sebuah pesan yang bukan saya dilisankan namun pula dipraktekkan olehnya, dan pesan yang bersifat universal ini dapat kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari dalam upaya membangun kehidupan yang lebih bermartabat dan peradaban yang lebih baik.
semoga bermanfaat
*Muhammad Aldrin
Kekerasan, pengrusakan merupakan tindakan kriminal yang seharusnya tidak terjadi di negara berdaulat yang BerkeTuhanan yang Maha Esa ini. Ditinjau dari segi apapun tak akan kita temui alasan pembenaran untuk melakukan perbuatan ini. Dari sisi kemanusiaan tentunya ini telah melukai sisi-sisi kesetaraan kita sebagai sesama umat manusia apalagi dari sisi agama, tidak semestinya seorang yang mempercayai Tuhan dan hari akhir akan bertindak sewenang-wenang seperti itu.
Namun, yang terjadi sekarang ini, di bulan kedua Tahun ini terjadi dua peristiwa memprihatinkan terkait kekerasan brutal sebagian kelompok kepada kelompok lainnya, pertama penyerangan sekelompok warga terhadap jamaah Ahmadiyah di Cikuesik serta kerusahan pasca sidang penistaan agama yang berujung pada pengrusakan rumah ibadah di Pandeglang.
Dua peristiwa ini sesungguhnya telah mnciderai persatuan kita yang telah kita bangun dari negeri ini bernama Nusantara sampai dengan bernama republik Indonesia seperti sekarang ini.
Wacana Pembubaran ORMAS "anarkis" dan Ahmadiyah
wacana yang muncul akibat dua peristiwa di atas belakangan muncul wacana untuk membuabarkan ormas yang di utarakan oleh berbagai kalangan terutama kalangan Islam Moderat serta pembubaran Ahamdiyah yang di wacanakan oleh kalangan Islam Fundamental. kedua wacana tersebut diutrakan sebagai solusi untuk menghindari kasus-kasus kekerasan yang kerap terjadi yang didasarkan pada perbedaan pandangan dan keyakinan.
Berikut saya tampilkan berbagai komentar tokoh mengenai peristiwa ini
Syafii Maarif :
seharusnya kejadian ini tidak terjadi di negara yang berdaulat karena seharusnya ada fungsi negara yang dapat mencegah peristiwa ini. saya begitu prihatin terhadap kejadian ini dan saya berharap negara tidak melakukan pembiaraan ini. sebagai seorang Muslim saya juga prihatin terhadap moral masyarakat kita yang sering kali melakukan kekerasan dan lebih menyedihkan lagi mereka mengajak Tuhan untuk ikut dalam kekerasan itu.
Prof Dr KH Ali Mustafa Yaqub, MA:
Solusi untuk permasalahan Ahmadiyah ini: Ahmadiyah seharusnya dijadikan agama baru tanpa berlabelkan Islam sehingga tidak akan ada umat yang merasa terluka oleh Ahmadiyah
Zuahairi Misrawi:
kejadian ini seharusnya menjadi titik tolak perubahan untuk menunjukkan islam yang rahmat lil 'alamin, islam yang moderat dan ini tugas kita bersama untuk memberi pengertian dan pemahan kepada umat agar berlaku lebih toleran
Ust.Amidhan:
sebanrnya fatwa sesat MUI(majelis Ulama Indonesia) kepada Ahmadiyah juga diikuti dengan DIKTUM untuk menghimbau agar setiap lapisan masyarakat untuk menjaga diri dan tidak melakukan kekerasan terhadap jamaah ahmadiyah.
Sebagai ulasan dari berbagai tokoh diatas seharusnya pemerintah lebih bijak lagi dalam menanggapi isu perbedaan yang dapat berujung terhadap persatuan bangsa ini, jangan sampai mengambil langkah yang tidak tepat dan lamban. untuk masalah pembubaran baik ORMAS maupun Ahmadiyah, saya rasa harusnya di tinjau ulang kembali.
Untuk pembubaran ORMAS sejatinya ORMAS berdiri mempunyai visi dan misi tentang kebaikan tersendiri, kalaupun ditengah perjalanan ada ORMAS yang melakukan kekerasan, jika oknumnya yang terlibat maka harus diaili dan jika memang ORMAS yang secara terorganisir membuat pelanggaran seharusnya pemerintah dengan sigap untuk mengadili segala orang yang terlibat dalam pelanggaran tersebut.
Terkait masalah pembubaran Ahmadiyah, saya rasa bukan wewenang pemerintah, karena itu masalah keyakinan, kalaupun dibubarkan apa bisa kita dapat memastikan keyakinan itu telah hilang pula.
"Khoirunnas Anfauhum Linnas", begitu pesan Nabi. sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya, sebuah pesan yang bukan saya dilisankan namun pula dipraktekkan olehnya, dan pesan yang bersifat universal ini dapat kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari dalam upaya membangun kehidupan yang lebih bermartabat dan peradaban yang lebih baik.
semoga bermanfaat
*Muhammad Aldrin
0 komentar:
Posting Komentar