Let's Hijrah
Setiap momen pergantian tahun seharusnya menjadi waktu yang digunakan sebagai waktu untuk
evaluasi diri, menata serta merencanakan target - target masa mendatang. Nah kalau didalam budaya Indonesia akhir tahun (masehi) sering digunakan untuk berpesta dan melupakan esensi untuk mengevaluasi diri, maka momen Tahun baru Hijriah dengan berbagai latar belakang sejarah dan berbagai makna yang terkandung didalamnya dapat kita gunakan sebagai momen yang tepat untuk mengevaluasi diri.
evaluasi diri, menata serta merencanakan target - target masa mendatang. Nah kalau didalam budaya Indonesia akhir tahun (masehi) sering digunakan untuk berpesta dan melupakan esensi untuk mengevaluasi diri, maka momen Tahun baru Hijriah dengan berbagai latar belakang sejarah dan berbagai makna yang terkandung didalamnya dapat kita gunakan sebagai momen yang tepat untuk mengevaluasi diri.
Hijrah berasal dari kata "Hajaro" yang berarti "Meninggalkan sesatu", tentunya yang ditinggalkan ini dapat berupa tempat ataupun kondisi dengan tujuan menggantikan tempat atau kondisi yang lebih baik. nabi Muhammad Hijrah dari mekah menuju madinah dengan tujuan untuk pindah dari kondisi yang kurang baik untuk perkembangan dakwahya menuju tempat yang lebih baik untuk perkembangan dakwahnya.
Dalam konteks masa kini mari kita maknai peristiwa hijrah ini baik Hijrah sebagai momen pergantian tahun maupun sebagai momen hari bersejarah dalam perkembangan islam dan dunia. Hijrah sebagai momen pergantian tahun kita maknai dengan mengevaluasi diri / ber-muhasabbah terhadap apa saja yang telah kita lakukan selama satu tahun yang lalu, apa saja perbaikan - perbaikan yang telah kita lakukan, apa saja terget - target yang kita capai pun juga seberapa banyak kesalahan yang kita lakukan, seberapa banyak orang yang tersakiti oleh kita, seberapa sering kita menyia-nyiakan waktu. Selain evaluasi Momen tahun baru ini juga kita mulai dengan target - target apa yang harus kita capai, kita tulis draft mimpi - mimpi kita serta rencana untuk mencapainya. sehingga sejalan dengan hadist nabi "orang yang hari ini lebih baik dari hari kemarin maka ia beruntung, yang hari ini sama seperti kemarin maka ia merugi, dan yang hari ini lebih buruk dari kemarin maka ia celaka".
Lalu momen hijrah sebagai salah satu hari bersejarah dalam perkembangan peradaban Islam kita maknai dengan mengambil spirit serta makna kebaikan yang terkandung didalamnya, kita ingat hijrah merupakan hari baru bagi sejarah islam serta dunia, "from darkness to brightnes". Kalau di Mekkah fokus dakwah nabi terletak pada perbaikan nilai-nilai ketuhanan maka pada periode setelah hijrah di Madinah, fokus dakwah nabi pada nilai - nilai tata sosial dalam hubungan masyarakat.
Sekarang, 1 Muharam 1434 hijriah, hampir 15 abad setelah peristiwa Hijrah, semoga spirit perbaikan dalam peristiwa tersebut dapat selalu mengingatkan kita bahwa perbaikan dari waktu ke waktu merupakan sesuatu ygn harus tetap kita lestarikan.
Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang
Aku melihat air menjadi rusak karena diamnya yang tertahan
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak ia akan keruh dan menggenang
Singa jika tak meninggalkan sarangnya tak akan mendapat mangsa
Anak panah jika tidak dilepaskan dari busurnya tak akan kena sasarannya
Jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus ia diam
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandangnya
Biji emas bagaikan tanah biasa tak berguna sebelum digali dari tambangnya
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika ia masih dalam hutan tak diolah
Let's Hijrah!!!
0 komentar:
Posting Komentar