Festival Unik Dan Aneh Di Dunia



Salah satu wilayah yang punya banyak sejarah

festival adalah Amerika Latin dan Eropa. Festival sendiri diartikan

masyarakat mereka sebagai suatu selebrasi sukacita dan perayaan untuk

mengenang sesuatu. Tidak jarang tradisi itu berlanjut hingga ratusan

tahun dan justru menjadi daya tarik pariwisata bagi turis mancanegara.

Seperti contohnya Carnaval Rio de Janeiro yang terkenal di Brasil. Kini

sedikitnya tiga juta pasang mata menyaksikan festival yang memadukan

tarian, nyanyian hingga parade gadis-gadis cantik dalam kostum

berwarna-warni di jalanan ibukota tersebut.

[imagetag]

Festival melompati bayi bernama El Colacho

Sekarangkita pergi ke Spanyol, tepatnya di desa Cstrillo de Murcia. Disana

sejak ratusan tahun lalu masyarakat lokal telah merayakan El Colacho

atau festival lompat bayi. Kenapa dinamakan demikian? Sebab menurut

tradisi dan kepercayaan mereka dengan cara melompati bayi dapat mengusir

roh jahat yang mengganggu si bayi. Banyak orang dewasa dan orang tua

menyerahkan bayinya untuk diikut sertakan dalam acara ini. Dan biasanya

para peserta kontes adalah orangtua bayi itu sendiri. Mereka berpakaian

dan berkostum seperti setan untuk merepresentasikan bahwa iblis telah

keluar dari tubuh si anak. Sementara pemimpin umat Katolik sedunia,

Paus Benedictus XVI secara terang melarang umat untuk berpartisipasi

dalam festival tersebut karena sangat berbahaya dan menodai perayaan

Corpus Christi yang digelar bersamaan dengan El Colacho.

[imagetag]

Festival serba tomat La Tomatina

Untuk urusan festival tampaknya Spanyol punya banyak festival yang seru dan unik. Coba lihat acara yang dinamakan La Tomatina

di kota Bunol, Valencia ini. Apa yang terpikir di benak Anda saat

mendengar namanya? Betul sekali, festival ini berhubungan dengan buah

tomat! Setiap tahunnya di hari Rabu terakhir di bulan Agustus sekitar 9

ribu penduduk lokal dan puluhan ribu turis pergi ke pusat kota untuk

saling melempar tomat satu sama lain. Festival ini dilakukan untuk

menghormati Virgin Mary dan St. Louis Bertrand. Kabarnya tradisi ini

telah ada sejak tahun 1940-an dan kini telah mendapat restu dari

pemerinah kota setempat.

Nah,masih di Spanyol, kita bergeser ke desa kecil bernama Manganeses de la

Polvorosa. Secara turun temurun masyarakat sekitar telah melakukan

festival atau ritual aneh demi menghormati St. Vincent de Paul, sang

pelindung suci mereka. Festival ini dinamakan Melempar Kambing

dan diadakan setiap tahun baru di hari Minggu terakhir bulan Januari.

Ritualnya melibatkan seorang pemuda yang naik ke menara gereja untuk

kemudian melemparkan kambing dari atas. Kambing itu harus ditangkap oleh

orang-orang yang berkerumun di bawah dengan menggunakan kain terpal.

Aksi ini jelas mengundang protes dari pecinta hewan. Bahkan petinggi

desa sendiri telah melarang namun tidak diindahkan oleh penduduk

setempat. Aneh!

Kita pergi ke daratan Inggris. Disana tepatnya di kota Gloucestershire penduduk mempunyai Festival Menggelindingkan Keju.Tidak jelas maksud dan tujuan dari diadakannya acara ini namun dewan kota tidak melarang sebab terbukti mampu menghidupkan pariwisata di kota

kecil tersebut. Setiap bulan Mei penduduk local segera pergi ke bukit

Cooper sebagai tempat digelarnya festival. Acara dimulai dengan cara

seseorang melemparkan keju dari atas bukit dan kemudian ratusan orang

berlari mengejar keju tersebut menuruni lereng yang terjal. Setiap tahun

selalu ada korban luka dalam acara ini, itulah sebabnya anak-anak di

bawah usia 15 tahun dilarang berpartisipasi.

009832


[imagetag]

Oktoberfest yang identik dengan bir, keju dan wanita ..

Jerman juga punya festival yang unik, kita mengenal Love Parade di Berlin dan Beer Festive di Munich. Namun salah satu festival yang telah dirayakan sejak lama oleh penduduk Bavaria adalah festival Memukul Angsa.

Sampai sekarang, festival tahunan ini diadakan di Jerman dimana seekor

angsa diikat kakinya dan dipukuli orang lokal sampai kepalanya putus.

Karena adanya protes dari aktivis pecinta hewan, festival ini sekarang

dilakukan dengan memukuli angsa yang sebelumnya sudah mati. Kegiatan

yang sama diadakan di Spanyol setiap tahun di mana orang menggantunggkan

angsa sampai kepalanya putus. Festival dari Spanyol ini bernama Antzare Eguna dan telah ada sejak tiga setengah abad yang lalu.

Sedangkan festival bir dan alkohol yang paling dikenal di dunia adalah Oktoberfest

di Jerman. Dalam acara ini dihadirkan puluhan jenis minuman bir hangat

dan dingin serta aneka minuman alkohol lain. Digelar selama 16 hari

mulai pertengahan September sampai bulan Oktober setiap tahunnya. Para

peserta juga disuguhi aneka makanan khas Jerman seperti sosis daging

babi yang terkenal dengan nama Schweinsbraten, ayam panggang Hendle,

kemudian daging has babi Haxn, filet ikan Steckerlfisch, kue kentang

Reiberdatschi dan mie keju Kaasspotzn. Lezaaat

Masyarakat Eropa memang dikenal sebagai masyarakat yang senang dengan

perayaan dan fiesta. Bagi mereka membagi kebahagiaan bersama keluarga

dan orang-orang terdekat menjadi kegiatan yang patut dirayakan.

Sedangkan kita di benua Asia juga merayakan hal-hal tersbut meski

bentuknya sangat berbeda. Apapun itu, keberadaan festival atau perayaan

budaya memang menjadi magnet yang menarik bagi para wisatawan

mancanegara. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh pemda setempat untuk

menjaring devisa dan pemasukan bagi daerahnya. Bagaimana dengan di

Indonesia? Sudahkah pemda dan departemen terkait mengemas

festival-festival unik di seluruh Nusantara menjadi pundi-pundi menimbun

devisa?

0 komentar:

Posting Komentar