Sensor Cahaya >> Sensor Photodioda

Fotodioda adalah jenis photodetektor mampu mengubah cahaya menjadi arus atau tegangan baik, tergantung pada modus operasi.
Salah satu komponen arus balik di dalam dioda adalah aliran pembawa-pembawa minoritas. Pembawa ini ada karena energi termal terus mengeluarkan elektron-elektron valensi dari orbit-orbitnya, menghasilkan elektron bebas dan lubang dalam proses tersebut. Umur pembawa minoritas ini pendek, tapi bila ada mereka dapat menambah arus balik.
Bila energi cahaya menghujani persambungan pn, ia juga dapat mengeluarkan elektron-elektron valensi. Dengan perkataan lain, jumlah cahaya yang menghujani persambungan pn dapat mengendalikan arus balik di dalam dioda.  Fotodioda adalah suatu alat yang dibuat untuk berfungsi paling baik berdasarkan kepekaannya terhadap cahaya. Pada dioda ini sebuah jendela memungkinkan cahaya untuk masuk melalui pembungkus dan mengenai persambungan. Cahaya yang datang menghasilkan elektron bebas dan lubang. Makin kuat cahayanya, makin banyak jumlah pembawa minoritas dan makin besar arus baliknya, arus balik tersebut besarnya sedikit puluhan mikroampere.
 
 Sensor Cahaya, Sensor Photodioda

simbol photodioda
 Sensor Cahaya, Sensor Photodioda
Bentuk fisik photodioda

Sensor Cahaya,Sensor Photodioda

Sensor Thermocouple | Sensor Termokopel

Thermocouple adalah dua logam yang didekatkan yang apabila terpapar oleh kalor dengan suhu tertentu akan menghasilkan beda potensial. Termokopel Suhu didefinisikan sebagai jumlah dari energi panas dari sebuah objek atau sistem. Perubahan suhu dapat memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap proses ataupun material pada tingkatan molekul (Wilson, 2005). Sensor suhu adalah device yang dapat melakukan deteksi pada perubahan suhu berdasarkan pada parameter-parameter fisik seperti hambatan, ataupun perubahan voltage (Wilson, 2005). Salah satu jenis sensor suhu yang banyak digunakan sebagai sensor suhu pada suhu tinggi adalah termokopel seperti pada Gambar dibawah ini

Gambar  Thermocouple (Wilson, 2005) 
Termokopel merupakan jenis logam yang berbeda disatukan salah satu ujungnya dan ujung tersebut dipanaskan maka akan timbul beda potensial pada ujung-ujung yang lain, hal ini diakibatkan oleh kecepatan gerak elektron dari dua material yang berbeda daya hantar panas sehingga mengakibatkan beda potensial. Dalam perancangan serta penggolongan dari termokopel sendiri sudah diatur oleh Instrument Society of America (ISA).

Termokopel dibangun berdasarkan Asas Seeback dimana bila dua jenis logam yang berlainan disambungkan ini akan menjadi rangkaian tertutup sehingga perbedaan temperature pada sambungan akan menimbulkan beda potensial listrik pada kedua logam tersebut, selanjutnya akan dibaca oleh alat ukur temperatur (Fraden, 2003).


Termokopel dapat dihubungkan secara seri satu sama lain untuk membuat termopile, dimana tiap sambungan yang panas diarahkan ke suhu yang lebih tinggi dan semua sambungan dingin ke suhu yang lebih rendah. Dengan begitu, tegangan pada setiap termokopel menjadi naik, yang memungkinkan untuk digunakan pada tegangan yang lebih tinggi. Dengan adanya suhu tetapan pada sambungan dingin, yang berguna untuk pengukuran di laboratorium, secara sederhana termokopel tidak mudah dipakai untuk kebanyakan indikasi sambungan langsung dan instrumen kontrol. Mereka menambahkan sambungan dingin tiruan ke sirkuit mereka yaitu peralatan lain yang sensitif terhadap suhu (seperti termistor atau dioda) untuk mengukur suhu sambungan input pada peralatan, dengan tujuan untuk mengurangi gradiasi suhu di antara ujung-ujungnya. Di sini, tegangan yang berasal dari hubungan dingin yang diketahui dapat disimulasikan, dan koreksi yang baik dapat diaplikasikan. Hal ini dikenal dengan kompensasi hubungan dingin.
  
Tipe-Tipe Termokopel
Tersedia beberapa jenis termokopel, tergantung aplikasi penggunaannya, yaitu :
a.       Tipe K (Chromel (Ni-Cr alloy) / Alumel (Ni-Al alloy)
Termokopel untuk tujuan umum. Lebih murah. Tersedia untuk rentang suhu −200 °C hingga +1200 °C.
b.      Tipe E (Chromel / Constantan (Cu-Ni alloy)
Tipe E memiliki output yang besar (68 µV/°C) membuatnya cocok digunakan pada temperatur rendah, tipe E adalah tipe non magnetik.
c.       Tipe J (Iron / Constantan)
Rentangnya terbatas (−40 hingga +750 °C) membuatnya kurang populer dibanding tipe K
d.      Tipe J memiliki sensitivitas sekitar ~52 µV/°C
e.       Tipe N (Nicrosil (Ni-Cr-Si alloy) / Nisil (Ni-Si alloy))
Stabil dan tahanan yang tinggi terhadap oksidasi membuat tipe N cocok untuk pengukuran suhu yang tinggi tanpa platinum. Dapat mengukur suhu di atas 1200 °C. Sensitifitasnya sekitar 39 µV/°C pada 900°C, sedikit di bawah tipe K. Tipe N merupakan perbaikan tipe K
f.        Termokopel tipe B, R, dan S adalah termokopel logam mulia yang memiliki karakteristik yang hampir sama. Mereka adalah termokopel yang paling stabil, tetapi karena sensitifitasnya rendah (sekitar 10 µV/°C) mereka biasanya hanya digunakan untuk mengukur temperatur tinggi (>300 °C).
Ø      Type B (Platinum-Rhodium/Pt-Rh) dapat mengukur suhu di atas 1800 °C. Tipe B memberi output yang sama pada suhu 0°C hingga 42°C sehingga tidak dapat dipakai di bawah suhu 50°C.
Ø      Type R (Platinum /Platinum with 7% Rhodium) dapat mengukur suhu di atas 1600 °C. sensitivitas rendah (10 µV/°C) dan biaya tinggi membuat mereka tidak cocok dipakai untuk tujuan umum.
Ø      Type S (Platinum /Platinum with 10% Rhodium) dapat mengukur suhu di atas 1600 °C. sensitivitas rendah (10 µV/°C) dan biaya tinggi membuat mereka tidak cocok dipakai untuk tujuan umum. Karena stabilitasnya yang tinggi Tipe S digunakan untuk standar pengukuran titik leleh emas (1064.43 °C).
g.       Type T (Copper / Constantan)
Cocok untuk pengukuran antara −200 hingga 350 °C. Konduktor positif terbuat dari tembaga, dan yang negatif terbuat dari konstantan. Sering dipakai sebagai alat pengukur alternatif sejak penelitian kawat tembaga. Type T memiliki sensitifitas ~43 µV/°C

Sumpah Pemuda >> Mengembalikan Spirit Persatuan

Sumpah Pemuda adalah salah satu peristiwa dari usaha perjuangan kemerdekaan Indonesia yang mendeklarasikan semanagat persatuan dan kesatuan. Sumpah pemuda yang pada awalnya adalah kongres pemuda mencita-citakan persatuan Indonesia sebagai kunci untuk melepaskan Indonesia dari genggaman penjajah. Lalu apa peran kita sebagai pemuda sekarang untuk meneruskan estafet perjuangan bangsa yang telah dirintis oleh pemuda, berikut saya tuliskan kembali kultwit yang menginspirasi dari @MotivationYes , silahkan baca

1. #SumpahPemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 Oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan.

2. Oleh karena itu seharusnya seluruh rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia #SumpahPemuda

3. Proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas penjajah #SumpahPemuda

4. Kondisi ketertindasan inilah yg kemudian mendorong para pemuda pd saat itu untuk membulatkan tekad #SumpahPemuda

5. Bisa dibilang para pemuda saat itu bersatu karena ada faktor Kepepet :) #SumpahPemuda

6. Peserta kongres yang hadir pada saat itu dari berbagai macam organisasi kepemudaan #SumpahPemuda

7. Ada Jong Java, Jong Batak, Jong Ambon, Jong Celebes, Kaum Betawi, Pemuda Tionghoa, dan semua menjadi satu dalam kongres! #SumpahPemuda

8. Mereka sudah tidak lagi mementingkan nama organisasi saat itu, semua membawa satu bendera, MERAH PUTIH #SumpahPemuda

9. Mereka sudah tidak lagi bertanya dari mana asal mereka, semua membawa satu nama, INDONESIA #SumpahPemuda

10. Berikut kami tweet teks dari #SumpahPemuda . Mohon di Retweet dan ingatkan ini pada teman2! Malu kita tidak ingat teks ini :)

11. Mari kita renungkan, apakah sebagai muda-mudi Indonesia sudah mengamalkan isi dari teks #SumpahPemuda ? :)
Ketiga : Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. #SumpahPemuda
Kedua : Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. #SumpahPemuda
Pertama : Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. #SumpahPemuda

12. Banyak dari kita yang tidak menghargai perjuangan berat pahlawan bangsa kita
terdahulu #SumpahPemuda

13. Bung Karno berkata "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa2 pahlawannya" #SumpahPemuda

14. Pemuda terdahulu berjuang melawan penjajah, pemuda sekarang sibuk berfoya-foya. #SumpahPemuda

15. Marilah sebagai generasi muda-mudi kita bangun bangsa ini menjadi bangsa yang penuh dengan muda mudi yang sukses! #SumpahPemuda

16. Apakah untuk berjuang dan berusaha harus tunggu tua? Tidak! Sekarang saatnya yang muda harus berkarya #SumpahPemuda

17. Sebenarnya bangsa kita penuh dengan orang-orang hebat dan luar biasa! Namun banyak dari kita yg kurang mengapresiasinya #SumpahPemuda

18. Pemuda jaman dulu bersatu (Jawa, Batak, Tionghoa, Arab). Tapi banyak dari kita sekarang yang malah memecah belahnya #SumpahPemuda

19. Sadarilah bahwa perbedaan inilah yang membuat Indonesia menjadi indah dan beragam #SumpahPemuda

20. Bhineka Tunggal Ika! Berbeda-beda tapi tetap satu jua! #SumpahPemuda

21. Sekarang, sebagai muda-mudi Indonesia marilah kita introspeksi diri. Apa yang sudah kuberikan utk negara ini? #SumpahPemuda

22. Jangan selalu menuntut apa yg bs kt dptkann dr negara ini? Tp tanyakan, apa yg bs kt berikan pd negara ini? #SumpahPemuda

23. Perbuatan sekecil apapun untuk negara ini, akan menjadi hal yg besar nantinya jk dilakukan dgn komitmen & konsisten #SumpahPemuda

24. Marilah kita berbuat sesuatu untuk negara ini. Apapun itu, lakukanlah dengan sepenuh hati :) #SumpahPemuda

25. Generasi muda punya potensi dan kekuatan besar dalam merubah negara ini! #SumpahPemuda

26. "1000 orang tua dpt mencabut semeru dari akarnya. 1 anak MUDA dpt mengguncangkan seluruh dunia" -Bung Karno #SumpahPemuda

27. Bung Karno pun mengakui bahwa kekuatan seorang muda lebih daripada orang-orang yang lebih tua #SumpahPemuda

28. Namun sebagai pemuda kita juga butuh bimbingan dan arahan dari senior2 kita yang lebih berpengalaman :) #SumpahPemuda

29. Indonesia akan menjadi lebih baik, saat Anda yang membaca tweet ini menjadi LEBIH BAIK :) #SumpahPemuda

30. Tanggal 28 Oktober 2011, hari Sumpah Pemuda. Mari kita hayati dan kita nyalakan lagi api semangat juang pemuda #SumpahPemuda

Terakhir pesan kami, "Saatnya Yang Muda Di Depan!" Semoga kultweet kami bermanfaat untuk Sahabat :) #SumpahPemuda


Sumpah Pemuda, Mengembalikan Spirit Persatuan

Sumpah Pemuda, Mengembalikan Spirit Persatuan

Sumpah Pemuda, Mengembalikan Spirit Persatuan

Membuat Rangkaian Pengkondisi Sinyal | Rangkaian Penguat

Rangkaian pengkondisi sinyal merupakan rangkaian untuk mengubah level tegangan sesuai dengan yang kita inginkan, aplikasi dari rangkaian pengkondisi sinyal ini banyak sekali kita jumpai misalnya dalam menghubungkan sensor LM 35 yang mempunyai output pada level legangan 0 - 3,3  Volt dengan modul analog pada Programable Logic Control (PLC) yang menerima input dengan level tegangan analog dengan range 0 - 10 Volt. Ketidaksesuaian level tegangan antara output analog sensor dan input analog PLC dapat kita atasi dengan membuat rangkaian pengkondisi sinyal, dengan menggunakan penguat (amplifier) digunakan IC Non-Inverting Amplifier, LM 324, karakteristik dari IC ini dapat dilihat dari gambar dibawah.

Membuat Rangkaian Pengkondisi Sinyal | Rangkaian Penguat
Membuat Rangkaian Pengkondisi Sinyal

Komparator ialah konfigurasi komponen Op-Amp paling sederhana

- Jika V+ lebih besar V- , maka Vo = Vsaturasi

- Jika V- lebih besar V+ , maka Vo = - Vsaturasi

- Vsaturasi besarnya mendekati tegangan supply dari Op-Amp

- Tegangan supply harus diberikan supaya Op-Amp dapat bekerja

- LM 324 ialah jenis Op-Amp dengan single supply (supply hanya tegangan + 24 VDC saja)

Vo = (Rf / Ri + 1) . V1

Dimana (Rf/Ri + 1) adalah besar penguatan yang akan diberikan.              

 Membuat Rangkaian Pengkondisi Sinyal | Rangkaian Penguat
Membuat Rangkaian Pengkondisi Sinyal

Rangkainan diatas merupakan contoh rangkaian pengkondisi sinyal untuk keluaran sensor analog yang berlevel tegangan antara 0 sampai 3,3 Volt untuk dikondisikan dengan masukan analog PLC yang menerima masukan pada level tegangan antara 0 sampai 10 Volt, dengan begitu akan lebih mudah dalam proses perhitungan pada pembuatan program PLC.

Pada R1 dipasang resistor sebesar 1 k Ohm sedangkan pada R2 dipasang resistor sebesar 500 Ohm, sehingga penguatan yan terjadi adalah:

Penguatan = (Rf / Ri + 1)1000 / 500 + 1

Penguatan = (1000 / 500 + 1) = 3

Jadi penguatan yang terjadi adalah 3 kali dari V input.

Berkenalan dengan sistem SCADA

Istilah SCADA akan terasa asing di telinga rekan-rekan mahasiswa sekalian, apalagi untuk mahasiswa di luar teknik elektro.
Jangankan mahasiswa di luar elektro, mahasiswa elektro pun belum tentu pernah dengan tentang SCADA, kecuali yang
pernah ke lab spk, karena disana sekarang masih ada spanduk bertuliskan "SCADA Training Center". Jadi otomastis pernah
baca... walau masih belum ngudeng apa itu SCADA... :)
Jika didefinisikan berdasarkan fungsinya, sistem SCADA adalah sistem yang dapat melakukan pengawasan, pengendalian,
dan akuisisi data terhadap sebuah plant. Semua aplikasi yang mendapatkan data-data suatu sistem di lapangan dengan
tujuan untuk pengendalian sistem merupakan sebuah aplikasi SCADA.
Sumber lain mengatakan sistem SCADA adalah suatu sistem yang terdiri dari sejumlah remote terminal unit (RTU) yang
berfungsi untuk mengumpulkan data dari sensor atau aktuator yang kemudian mengirimkannya ke master stasion melalui
sistem komunikasi. Master stasion berfungsi menampilkan data yang diperoleh dan juga memungkinkan operator untuk
melakukan pengendalian jarak jauh.
Berdasarkan definisi yang kedua, sistem SCADA mempunyai empat buah tingkatan, yaitu:
1. Instrumen dan perangkat kendali, berupa sensor atau aktuator yang langsung berhubungan dengan berbagai macam
alat pada sistem yang dikendalikan.
2. Remote Terminal Unit (RTU), sebuah unit yang dilengkapi dengan sistem mandiri seperti sebuah komputer, yang
ditempatkan pada lokasi dan tempat-tempat tertentu di lapangan. RTU bertindak sebagai pengumpul data lokal yang
mendapatkan datanya dari sensor-sensor dan mengirimkan perintah langsung ke peralatan di lapangan.
3. Sistem komunikas, merupakan medium yang menghubungkan unit master SCADA dengan RTU di lapangan.
4. Master station, merupakan komputer yang digunakan sebagai pengolah pusat dari sistem SCADA. Unit master ini
menyediakan HMI (Human Machine Iterface) bagi pengguna, dan secara otomatis mengatur sistem sesuai dengan
masukan-masukan (dari sensor) yang diterima.
Contoh Sistem SCADA 

Berkenalan dengan sistem SCADA


Berkenalan dengan sistem SCADA


Berkenalan dengan sistem SCADA


Berkenalan dengan sistem SCADA