Tampilkan postingan dengan label rangkaian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label rangkaian. Tampilkan semua postingan

Skema Rangkaian Power Amplifier 300 Watt


Kembali lagi Lintas Pengetahuan Terkini menghadirkan artikel artikel Pengetahuan -pengetahuan tenteng dunia Elektronika dan SAINS kali ini Lintas Pengetahuan Terkini  menghadirkan artikel tentang Skema Rangkaian Power Amplifier 300 Watt.

langsung aja gan bisa dibaca artikel dibawah ini. ^-^

Berikut pada gambar dibawah adalah rangkaian power audio amplifier berdaya 300 Watt, yang terdiri dari beberapa komponen yang mudah diperoleh dipasaran.


Cara kerjanya : Penguat dibagi menjadi tiga tahapan yang terpisah. Bagian input, bagian input ini terdiri dari beberapa transistor Q1 sampai Q9, bagian ini merupakan bagian driver daya rendah, output-nya memiliki penguatan tegangan sekitar 4 x dari sinyal input audio dan yang akan menunjang pada bagian tahap berikutnya. Output dari Q1-Q5 adalah driver input dari Q7 dan Q9, sedangkan transistor Q8, merupakan transistor penginderaan bias. Tegangan Q8 dapat disesuaikan pengaturannya oleh TR1, sehingga pengaturan bias outputnya dapat diatur.

Bagian output, diantaranya terdiri Q10-Q11, Q13-Q14 sedangkan output selanjutnya terdiri dari Q16-17. Dioda D4 dan D6 berfungsi untuk mencegah berbaliknya biasing dari Q10 dan Q11 (jika output akan dibatasi). Perlindungan transistor output disediakan oleh Q12 dan Q15 yang memantau kedua arus dan tegangan di transistor output dan memotong arus basis jika batas tersebut terlampaui. Stabilisasi frekuensi disediakan oleh kapasitor C6, C11, C12, dan jaringan RC R31/C10 ditambah R46/C15. Respon frekuensi penguat diatur oleh C1 dan C7 (batas bawah), C6 menetapkan batas atas frekuensi.

Gambar 
Skema Rangkaian Power Amplifier 300 Watt : (klik gambar untuk memperjelas !!)
Skema Rangkaian Power Amplifier 300 Watt
Power Amplifier 300 Watt
Daftar Komponen :
    • R1-19= 1Kohm 5W
    • R2-3= 4.7Kohm
    • R4-5= 22ohm
    • R6-14= 10Kohm
    • R7-8= 1Kohm
    • R9-23*=10K ohm
    • R10= 10ohm *see circuit sch.
    • R11-13= 2.2Kohm
    • R12= 22Kohm
    • R15-16= 22ohm
    • R17-18=  4.7Kohm
    • R20-25= 390ohm
    • R21= 6.8Kohm
    • R22=  4.7Kohm
    • R24-26-33= 220ohm
    • R27-32= 100ohm 1W
    • R28,29,30,31= 100ohm
    • R34-35= 0.1ohm 5W
    • R36-43= 39ohm
    • R37-42= 5.6Kohm 1W
    • R38-41= 220ohm 5W
    • R39-40= 0.1ohm 5W
    • R44-45= 0.1ohm 5W
    • R46= 4.7ohm 2W
    • R47= 100ohm
    • C1= 2.2uF 25V
    • C2-6= 330pF ceramic
    • C3-8= 100uF 100V
    • C4-9= 100nF 250V
    • C5= 100nF 100V polyester
    • C7= 100uF 25V
    • C10= 1.5nF 100V polyester
    • C11-12= 1.5nF 100V polyester
    • C13-16= 100nF 250V polyester
    • C14-17= 100uF 100V
    • C15= 100nF 250V polyester
    • Q1-2-3= BC547
    • Q4-5-6= BC557
    • Q7-11-12= BD140 or BC640
    • Q8= BC549
    • Q9-10-15= BD139 or BC639
    • Q13-14= MJ15004
    • Q16-17= MJ15003
    • TR1= 2K2 Trimmer
    • F1-2= 5A Fuse Fast
    • D1-3= 5.1V 0.5W Zener
    • D2= 62V/5W Zener or 47v and 15V in series
    • D4-5= 1N4004
    • L1=10 turns diameter 1mm in 15mm diameter tube
    • Use R23=6k8 for 4 ohm loudspeakers
    Cat : Semua transistor yang berada di dalam garis terputus ditempatkan pada heatsink / pendingin yang sesuai dan masing-masing menggunakan isolator.

    8 LED BERJALAN (RUNNING LED WITH 74LS164 SHIFT REGISTER)


    Kembali lagi Lintas Pengetahuan Terkini menghadirkan artikel artikel Pengetahuan -pengetahuan tenteng dunia Elektronika dan SAINS kali ini Lintas Pengetahuan Terkini  menghadirkan artikel tentang8 LED BERJALAN (RUNNING LED WITH 74LS164 SHIFT REGISTER).

    langsung aja gan bisa dibaca artikel dibawah ini. ^-^




    Rangkaian 8 LED berjalan adalah dasar untuk membuat 8 huruf LED. Sedikit berbeda dengan running LED dengan IC 4017 (decade counter), 8 running led ini menyala secara bergiliran, tetapi yang sudah nyala sebelumnya tidak mati ketika led setelahnya menyala. 8 led akan mati setelah led ke-8 menyala. Sedang pada running led (decade counter), sistem nyala led seperti "titik", hanya ada satu led yang menyala di antara kesepuluh led.

    Komponen utama adalah IC 74LS164 (SHIFT REGISTER), dengan pewaktunya adalah rangkaian astable multivibrator (menggunakan IC NE555).

    Rangkaian akan lebih berdaya guna bila menggunakan catu daya yang stabil (regulator) dengan menggunakan IC Regulator 7805. Dibawah ini skema rangkaian catu daya stabil 5 volt dc.
    Gambar di bawah ini adalah lay out atas dan lay out bawah rangkaian 8 LED Berjalan, lengkap rangkaian catu daya stabil 5 vdc untuk rangkaian 8 LED Berjalan dan 15 vdc untuk rangkaian 8 huruf LED.

    Selamat mencoba !

    MEMBUAT PAPAN NAMA DARI SUSUNAN LED (2 HURUF)


    Kembali lagi Lintas Pengetahuan Terkini menghadirkan artikel artikel Pengetahuan -pengetahuan tenteng dunia Matematika dan SAINS kali ini Lintas Pengetahuan Terkini  menghadirkan artikel tentangkumpulan matei dan soal matematika SMP Lengkap.

    langsung aja gan bisa dibaca artikel dibawah ini. ^-^


    Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum membuat papan nama dari susunan LED,
    1) Gunakan LED bening.
    2) Warnai bagian atas PCB dengan warna gelap (hitam).
    3) Perhatikan spesifikasi LED. Pada percobaan ini gunakan LED bening diameter 5mm
    yang memancarkan warna merah, spesifikasi tegangannya sebesar 3 volt.

    Cara pemasangan LED :
    1) Satu huruf tersusun paling banyak 5 kolom dan 7 row.
    2) Satu kolom paling banyak tersusun oleh 6 LED yang diseri.
    3) Kemudian kelima kolom dihubung secara paralel.
    4) Setiap kolom diberi hambatan, Rx, yang besarnya tergantung pada banyaknya LED dalam satu kolom dan tergantung juga pada jenis LED (pada percobaan ini LED yangdigunakan berdiameter 5mm, bening dengan pancaran cahaya merah).
    5) Pada kolom yang terdiri dari 6 LED, Rx = 330 ohm; 5 LED, Rx = 560 ohm; 4 LED, Rx=680 ohm
    Ingat, ketentuan ini berlaku untuk 5 mm LED bening pancaran cahaya merah.
    6) Setiap huruf diberi penguat transistor FCS9013.

    Berikut adalah skema satu huruf LED.


    Sedang gambar di bawah ini adalah lay out atas papan nama 2 huruf. Untuk membuat papan nama 8 huruf, tinggal disalin dari yang 2 huruf ini.


    Berikut ini adalah lay out bawahnya.


    Contoh susunan LED pada huruf A dan B :











    Nilai Rx pada kolom pertama dan kelima (huruf A) sebesar 560 ohm, karena terdiri dari 5 LED yang tersusun seri. Rx pada kolom kedua, ketiga, dan keempat, sebesar 680 ohm karena terdiri dari 2 LED.
    Rx kolom pertama huruf B, 330 ohm. Rx kolom kedua, ketiga, keempat, dan kelima sebesar 680 ohm. 

    Selamat mencoba ! Semoga SUKSES !
    Kalau ada kesulitan bisa dibagikan di forum ini !

    MEMBUAT LAY OUT RANGKAIAN PADA PCB DENGAN TEKNIK PEMINDAHAN TONER


    Kembali lagi Lintas Pengetahuan Terkini menghadirkan artikel artikel Pengetahuan -pengetahuan tenteng dunia Elektronika dan SAINS kali ini Lintas Pengetahuan Terkini  menghadirkan artikel tentang MEMBUAT LAY OUT RANGKAIAN PADA PCB DENGAN TEKNIK PEMINDAHAN TONER .

    langsung aja gan bisa dibaca artikel dibawah ini. ^-^


    Yang dimaksud teknik pemindahan toner, adalah teknik membuat PCB dengan cara memindahkan gambar lay out atas sebuah rangkaian dari kertas glosi (kertas majalah) ke PCB polos pada sisi tembaga. Gambar lay out atas rangkaian pada kertas glosi pindah ke PCB polos (sisi tembaga) menjadi lay out bawah. Sebetulnya yang berpindah adalah toner-toner yang membentuk gambar lay out atas pada kertas, karena pengaruh pemanasan.
    Sedang untuk membuat lay out rangkaian membutuhkan software bantu Eagle 4.11. 

    Berikut ini adalah cara membuat lay out rangkaian pada PCB dengan teknik pemindahan toner :
    1) Cetak lay out atas rangkaian pada kertas majalah (glosi). 
    2) Gunakan printer toner seperti laser jet. Printer tinta tidak dapat digunakan untuk proses ini. Jika tidak memiliki printer toner, cetak gambar di atas kertas putih, kemudian gambar difoto kopi di atas kertas majalah, atau kalender, atau kertas foto, atau plastik transparan.
    3) Untuk membuat lay out atas rangkaian gunakan program bantu seperti Eagle, atau DipTrace, atau PCB Artist.
    4) Potong lay out atas yang sudah dicetak pada kertas dengan ukuran tepi 3 mm.
    5) Potong PCB polos seukuran lay out atas.
    6) Amplas atau kikir bagian tepi PCB polos hingga halus.













    Foto oleh Xaveria dan Lenny



    7) Bersihkan permukaan PCB sisi tembaga dengan amplas halus di bawah keran air.













    Foto oleh Xaveria dan Lenny


    8) Keringkan PCB, dan siapkan setrika listrik serta alas kain atau kertas putih.
    9) Letakkan PCB diatas alas kain atau kertas polos dengan sisi tembaga menghadap ke atas. Taruh potongan kertas lay out atas rangkaian di atas PCB, dengan gambar menghadap sisi tembaga PCB.
    10) Lapisi bagian atas potongan kertas dengan kain atau kertas putih. Agar sewaktu disetrika, gambar pada potongan kertas (majalah) tidak menempel pada setrika.
    11) Tekan setrika di atas tumpukan PCB, gambar lay out atas, dan kain (kertas putih) selama 30 detik. Ini dilakukan agar gambar menempel pada sisi tembaga PCB.














    Foto oleh Xaveria dan Lenny

    12) Gosok setrika hingga merata pada seluruh permukaan PCB, khususnya bagian tepi PCB selama lebih kurang 4 menit.
    13) Diamkan PCB hingga termperaturnya kembali normal.













    Foto oleh Xaveria dan Lenny


    14) Masukkan PCB ke dalam air, rendam lebih kurang 5 menit (untuk kertas majalah); untuk bahan kertas yang lebih tebal seperti kalender atau kertas foto, perendaman lebih kurang 10 hingga 15 menit.
    15) Cabut atau lepaskan kertas majalah yang menempel pada PCB. Bersihkan bagian jalur yang masih bersinggungan atau lubang kaki komponen dengan cara digosok-gosok.















    Memahami Kelebihan Kabel Balanced


    Kembali lagi Lintas Pengetahuan Terkini menghadirkan artikel artikel Pengetahuan -pengetahuan tenteng dunia elektronika kali ini Lintas Pengetahuan Terkini  menghadirkan artikel tentang Memahami Kelebihan Kabel Balanced .
    langsung aja gan bisa dibaca artikel dibawah ini. ^-^

    Audio balanced adalah sebuah metode  penyambungan pada sebuah peralatan audio, dengan menggunakan saluran berimpedansi yang seimbang dan stabil. Jenis koneksi seperti ini sangat penting sekali digunakan dalam audio profesional, karena dengan teknik ini memungkinkan kita menggunakan kabel yang panjang tanpa perlu kawatir dari gangguan eksternal noise.

    Gbr. Perbedaan sistem balanced dan unbalanced saat 
    mendapat pengaruh noise dari luar 

    Istilah “Balanced” berasal dari metode pengidentifikasian impedansi dari sumbernya, yang kemudian dimuat ke setiap masing-masing kabel. Ini berarti akan banyak gangguan elektromagnetik yang akan timbul dan menyebabkan noise voltase yang sama disetiap kabelnya. Amplifier yang berada diujung akan mengukur perbedaan dalam bentuk voltase diantara kedua garis sinyal, noise yang teridentifikasi di kedua kabel akan akan memiliki voltase dan fasa yang sama. salah satu noise yang diterima berikutnya akan dibalik fasanya dan digunakan untuk menolak noise sinyal tegak lurus pertama dan membatalkannya ketika kedua sinyal dikurangi. Kabel konduksi ketiga juga digulung melingkar untuk mengurangi gangguan induksi elektromagnetik.
    Gbr.2 Contoh kabel  unbalanced

    Kabel balance untuk instalasi tidak berbeda jauh dari kabel microphone dalam bentuk, ukuran, dan isi bagian dalamnya. Yang membedakannya hanyalah bahan pembuat bunggkus luar kabel yang lebih keras dan pelindungnya (sheilding) berupa alumunium foil  Pada kabel ini biasanya kabel untuk ground dibuat tersendiri dalam bentuk kawat yang dililit. Mengapa digunakan aluminum foil? Karena kabel ini ditujukan untuk mampu menolak pengaruh gelombang magnetik dan gelombang radio hingga mencapai 100%. Sedangkan pada kabel microphone biasa hanya dijamin mencapai 94% saja.

    Contoh kasus: Microphone pada umumnya  beroperasi pada level tegangan  rendah dan sebagian memiliki impedansi output yang tinggi. Dengan pemakaian kabel mikropon biasa dan  panjang maka  sangat rentan terganggu dengan gangguan elektromagnetik. Solusi pencegahan terhadap gangguan eksternal tersebut bisa diredam dengan sistem audio balanced ini.

    Atau terkadang power amplifier berada jauh dari peralatan mixing console. Nah untuk kondisi seperti ini sangat tepat kalau kita menggunakan sistem kabel balanced, karena untuk peralatan-peralatan seperti efek, mixer maupun equalizer saat ini sudah support dengan penggunaan kabel balanced, jadi sistem audio bisa terhidar dari gangguan elektromagnetik.

    Koneksi penyambungan dengan sistem balanced ini menggunakan tiga-konduktor sebagai konektornya, sebagai contoh terdapat pada kabel dan konektor XLR atau TRS. untuk jenis XLR dapat di jumpai dalam perkabelan microphone, sedangkan TRS biasa digunakan sebagai kabel dan colokan untuk in/out mixer.

    Jangan cuma dibaca aja gan comen juga ya (y)
    trimakasi telah berkunjung..