Rangkaian sensor cahaya | Sensor cahaya dengan LDR

LDR (Light Dependent Resistor) merupakan salah satu komponen elektronika yang dapat berubah resistansinya ketika mendeteksi perubahan intensitas cahaya yang diterimanya sehingga LDR dapat juga dikatakana sebagai sensor cahaya, karakteristik dari LDR ini ialah LDR akan berubah resistansinya / tahanannya ketika terjadi perubahan cahaya yang dideteksinya.

Dengan karakteristik seperti itu, dengan menggunakan prinsip pembagi tegangan dalam merancang suatu sensor sederhana, dapat dibaca perhitungannya di artikel saya sebelumnya Prinsip Dasar Rangkaian Sensor, Rangkaian Sensor dengan Pembagi Tegangan. kita dapat merancang dan membuat rangkaian pendeteksi cahaya seperti pada bahasan sebelumnya telah dibahas rangkaian sensor suhu dengan thermistor.

Berikut rangkaian sensor cahaya

Rangkaian 
Rangkaian sensor cahaya | Sensor suhu dengan LDR

Komponen yang digunakan pada rangkaian sensor cahaya diatas

Baterry
LDR
Variabel reesistor
Transistor NPN 2N2222
Relay
Led 2 Buah

Penjelasan rangkaian sensor cahaya

Ketika LDR mendeteksi kenaikan suhu maka resistansi LDR akan mengecil dan ketika resistansi LDR lebih kecil dari resistansi variabel resistor sebagai pembagi tegangannya maka akan ada arus yang mengalir ke basis transistor, ketika itu juga relay akan aktif dan led merah [ sebagai indikator adanya cahaya] sebaliknya jika cahaya yang dideteksi LDR kecil maka resistansi pada LDR akan menjadi besar, dan ketika resistansi LDR lebih besar dari pembagi tegangannya dalam rangkaian kali ini variabel resistor maka tidak akan ada arus yang mengalir ke basis transistor, relay tidak aktif dan led hijau [ sebagai indikator tidak adanya cahaya ].

 Rangkaian sensor cahaya | Sensor cahaya dengan LDR
Rangkaian sensor cahaya | Ketika LDR tidak mendeteksi cahaya
Rangkaian sensor cahaya | Sensor cahaya dengan LDR
Rangkaian sensor cahaya | Ketika LDR mendeteksi cahaya

Rangkaian sensor suhu | Sensor suhu dengan Thermistor

Thermistor merupakan salah satu sensor suhu yang sangat mudah untuk digunakan, karakteristik dari thermistor ini ialah thermistor akan berubah resistansinya / tahanannya ketika terjadi perubahan suhu disekitarnya.

Dengan karakteristik seperti itu, dengan menggunakan prinsip pembagi tegangan dalam merancang suatu sensor sederhana, dapat dibaca perhitungannya di artikel saya sebelumnya Prinsip Dasar Rangkaian Sensor >> Rangkaian Sensor dengan Pembagi Tegangan. kita dapat merancang dan membuat rangkaian pendeteksi suhu.

Berikut rangkaian sensor suhu

Rangkaian sensor suhu | Sensor suhu dengan Thermistor
Komponen yang digunakan pada rangkaian sensor suhu diatas
  1. Baterry
  2. Thermistor
  3. Variabel reesistor
  4. Transistor NPN 2N2222
  5. Relay
  6. Led 2 Buah
Penjelasan rangkaian sensor suhu

Ketika thermistor mendeteksi kenaikan suhu maka resistansi thermistor akan mengecil dan ketika resistansi thermistor lebih kecil dari resistansi variabel resistor sebagai pembagi tegangannya maka akan ada arus yang mengalir ke basis transistor, ketika itu juga relay akan aktif dan led merah [ sebagai indikator panas akan aktif] sebaliknya jika suhu yang dideteksi thermistor kecil maka resistansi pada thermistor akan menjadi besar, dan ketika resistansi thermistor lebih besar dari pembagi tegangannya dalam rangkaian kali ini variabel  resistor maka tidak akan ada arus yang mengalir ke basis transistor, relay tidak aktif dan led hijau [ sebagai indikator suhu tidak panas aktif ].

Rangkaian sensor suhu, ketika suhu panas
Rangkaian sensor suhu, ketika suhu panas
Rangkaian sensor suhu, ketika suhu tidak panas

Prinsip Dasar Rangkaian Sensor >> Rangkaian Sensor dengan Pembagi Tegangan

Pada Dasarnya sensor adalah suatu yang dapat mendeteksi perubahan sesuatu (suhu, intensitas cahaya, level, tekanan, kelembaban, dll) menjadi sinyal listrik yang dapat diolah untuk keperluan pengendalian dan teknik kontrol.

Pada artikel kali ini akan dijelaskan mengenai Prinsip Dasar Rangkaian Sensor dengan menggunakan prinsip Pembagi Tegangan, silahkan baca prinsip rangkaian pembagi tegangan.

Perhatikan gambar dibawah ini:

Prinsip Dasar Rangkaian Sensor Rangkaian Sensor dengan Pembagi Tegangan
Prinsip Dasar Rangkaian Sensor >> Rangkaian Sensor dengan Pembagi Tegangan

Pada rangkaian terdapat dua variabel resistor yang disusun seri satu sama lain dengan sumber tegangan membentuk loop tertutp artinya besar tegangan di salah satu variable resistor tersebut berbagi dengan besar tegangan pada variabel resistor yang lain, kalau kita tulis secara matematis:

V sumber = V variabel resistor1 + V variabel resistor2

*Untuk perhitungan yang lebih detil sikahkan baca prinsip dasar rangkaian pembagi tegangan

Nah, pembagian tegangan inilah yang kita manfaatkan untuk membuat rangkaian sensor dengan memanfaat tegangan pada variabel resistor yang kedua yang digunakan untuk menjadi masukan pada basis transistor (transistor sebagai saklar), karena ketika bais mendapatkan tegangan maka transistor dapat mengalirkan arus dari kolektor ke emitor. pada kaki emitor iniah yang akan kita psang dengan beban yang akan dikendalikan seperti lampu, relay, atau bahkan untuk masukan ke kontroler seperti PLC atau juga mikrokontroler.

Berikut kondisi ketika Tahanan pada variabel resistor1 lebih besar dari tahanan pada variabel resistor2
Prinsip Dasar Rangkaian Sensor Rangkaian Sensor dengan Pembagi Tegangan
Prinsip Dasar Rangkaian Sensor >> Rangkaian Sensor dengan Pembagi Tegangan

Berikut kondisi ketika Tahanan pada variabel resistor2 lebih besar dari tahanan pada variabel resistor1
Prinsip Dasar Rangkaian Sensor >> Rangkaian Sensor dengan Pembagi Tegangan

Penting:
Salah satu varriabel resistor kita ganti dengan sensor misalnya LDR untuk membuat sensor cahaya, Thermistor untuk membuat sensor suhu, dan lain sebagainya

Silahkan berkreasi dan semoga bermanfaat.





Kapasitor | Prinsip Pengisian dan Pengosongan Kapasitor

Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik sehngga pada aplikasinya banyak digunakan untuk membuat osilasi, timer, serta penstabil tegangan pada rangkaian power supply.

Kapasitor dapat menyimpan muatan listrik sesuai dengan kapasitas kapasitansinya.

C = Q. V

keterangan:
C= kapasitansi kapasitor [ Farad ]
Q = Muatan Listrik [ Coulumb ]
V = tegangan [Volt]

proses pengisian muatan kapasitor dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Kapasitor

Pada saat saklar / switch ditekan maka kapasitor akan membentuk loop tertutup dengan battery 9 Volt, maka kapasitor akan melakukan pengisian sampai dengan tegangan pada kapasitor sama dengan tegangan pada baterry, dapat dilihat pada tampilan grafiknya.

proses pengosongan muatan kapasitor dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Kapasitor | Prinsip Pengisian dan Pengosongan Kapasitor


Pada saat saklar / switch dilepas maka polaritas positf kapasitor akan terhubung singkat dengan polaritas negatif kapasitor, maka kapasitor akan melakukan pengosongan muatan sampai dengan tegangan pada kapasitor habis, dapat dilihat pada tampilan grafiknya.

Semoga artikel singkat ini bermanfaat

Membuat Rangkaian Driver Relay | Rangkaian Pengaktif Relay



Relay adalah saklar elektronik yang dapat membuka atau menutup rangkaian dengan menggunakan kontrol dari rangkaian elektronik lain, Relay dapat kita gunakan untuk switching atau kontrol beban. Relay pada aplikasi kontrol sering digunakan sebagai switching input ataupun output pada PLC atau mikrokontroler. Misalnya kita membuat sensor yang keluarannya 5 Volt maka diperlukan relay untuk membuat sensor tersebut dapat dibaca oleh PLC atau kita ingin menghidupkan lampu 220 Volt AC dengan mikrokontroler maka kita memerlukan relay sebagai komponen tambahan karena keluaran pada mikrokontroler hanya 5 volt.
Sebenarnya sudah ada IC (Integrated Circuit) yang dapat digunakan sebagai driver relay seperti IC ULN 2000 atau ULN 2003, tetapi untuk menambah pemahaman kita dalam dunia elektronika sebaiknya kita analisis isi dari IC tersebut untuk membuat sendiri rangkaian driver relay yang kita inginkan.


IC ULN 2003

Berikut contoh rangkaian driver relay ketika digunakan sebagai input ke PLC


 rangkaian driver relay

Berikut contoh rangkaian driver relay ketika digunakan sebagai output dari mikrokontroler

rangkaian driver relay
rangkaian driver relay

semoga bermanfaat

Rangkaian Timer dengan Transistor

Transistor merupakan komponen elektronika berbahan semikonduktor yang dapat digunakan sebagai penguat (amplifier) ataupun sebagai saklar (switching). Nah pada tulisan kali ini transistor akan digunakan sebagai pewaktu (timer) dengan dikominasikan dengan kapasitor.


Berikut rangkaian transistor sebagai timer

Rangkaian Timer dengan Transistor


Komponen yang digunakan

- Transistor NPN dapat juga PNP (baiknya disusun Darlington)
- Kapasitor 2200 mikro Farad (semakin besar kapasitor semakin lama waktu delay yang dapat dibuat)
- Variabel resistor (semakin besar resistansi semakin lama waktu delay yang dapat kita atur)
- Resistor
- Beban (Dalam hal ni digunakan led)
- resistor
- saklar
- Baterry


Penjelasan rangkaian

Keika saklar dalam posisi NO (kapasitor terhubung singkat) ini artinya kapasitor melakukan pelepasan muatan yang ada di dalamnya, namun ketika saklar ditekan kapasitor melakukan pengisian samapi tegangan pada kapasitor mendekati tegangan suplly, setelah itu baru arus dapat mengalir ke basis transistor dan transistor dapat aktif dan lampu akan hidup, proses pengisian inilah yang dimanfaatkan untuk membuat waktu delay yang meunda lampu hidup untuk beberapa waktu.
Catatan: Untuk mengatur lama tidaknya waktu delay dilakukan dengan memperbesar atau memperkecil resistansi pada variabel resistor.

Gambar simulasi ketika lampu hidup

Rangkaian Timer dengan Transistor

semoga bermanfaat.

Rangkaian Dioda | Penyearah setengah gelombang


Dioda adalah komponen elektronika berbahan semikonduktor (germanium, silikon) yang mempunyai karakteristik hanya dapat melewatkan arus forward saja dan menahan arus reverse atau sebagai penyearah yang dapat merubah arus bolak – balik mejadi arus searah.

Berikut akan dijelaskan salah satu aplikasi dari fungsi dioda yang dapat kita manfaatkan, yaitu sebagai penyearah setengah gelombang, seperti gambar berikut:

Rangkaian Dioda | Penyearah setengah gelombang

Pada gambar diatas sumber AC(Alterbating Current) atau sumber tegangan bolak balik disearahkan dengan menggunakan dioda, arus hanya dapat mengalir satu arah dibagian katoda sedangkan arus yang lewat di bagian anoda ditahan. perhatikan gelombang yang dihailkan gelombang negatif yang dihilangkan oleh dioda yang hanya melewatkan gelombang positif.

Untuk memperhalus tegangan keluaran, pada rangkaian dapat ditambahkan dengan kapasitor, seperti gambar dibawah ini

Rangkaian Dioda | Penyearah setengah gelombang

Semoga bermanfaat

Hobi Elektronika >> Memblok sinyal remote TV

Ini merupakan rangkaian sederhana yang dapat digunakan untuk iseng sambil mempraktekkan ilmu elektronika yang didapat, rangkaian ini dapat memblok sinyal remote TV. Rangkaian ini menggunakan IC timer 555 sebagai multivibrator astabil untuk frekuensi lebih kurang 38 kHz. Ini adalah frekuensi di mana sebagian besar TV modern menerima sinar Infra Merah. Transistor digunakan sebagai switching / saklar elektronik agar suplly  volt dapat diterima oleh led infra merah. Untuk meningkatkan jangkauan sirkuit hanya menurunkan nilai dari resistor 180 ohm untuk tidak kurang dari 100 ohm.

Hal ini dapat dilakukan dengan mengatur potensiometer 10K sambil menunjuk perangkat di TV Anda untuk memblokir sinar IR dari remote. Hal ini dapat dilakukan dengan cara trial and error sampai remote tidak lagi merespon.

Berikut rangkaiannya

 Hobi Elektronika, Memblok sinyal remote TV
Hobi Elektronika >> Memblok sinyal remote TV


selamat berkreasi dan semoga bermanfaat

Pinsip kerja motor induksi tiga fasa

Motor induksi terdiri atas dua bagian utama yaitu rotor dan stator. Ada dua jenis rotor yaitu rotor sangkar dan rotor belitan. Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk membawa gulungan tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang tertentu.
Stator merupakan bagian yang diam dari motor induksi tiga fasa, pada bagian stator terdapat beberapa slot yang merupakan tempat kawat (konduktor) dari tiga kumparan tiga fasa yang disebut kumparan stator, yang masing-masing kumparan mendapatkan suplai arus tiga fasa, maka pada kumparan tersebut segera timbul medan putar. Dengan adanya medan magnet putar pada kumparan stator akan mengakibatkan rotor berputar, hal ini terjadi karena adanya induksi magnet dengan kecepatan putar rotor sinkron dan kecepatan putar stator.
Konstruksi stator terdiri dari :
  1. Rumah stator yang terdiri dari besi tuang
  2. Inti stator yang terbuat dari besi lunak atau baja silikon
  3. Terdapat slot untuk menempatkan kawat belitan
  4. Belian stator yang terbuat dari tembaga
Pinsip kerja motor induksi tiga fasa
Gambar  Konstruksi stator


Pinsip kerja motor induksi tiga fasa

Gambar  Bentuk belitan stator

Ada dua macam jenis Rotor pada motor induksi yaitu rotor sangkar dan rotor belitan. Rotor sangkar (squirrel cage rotor); kawat rotor terdiri dari batang-batang tembaga yang berat, aluminium atau alloy yang dimasukkan ke dalam inti rotor. Masing-masing ujung kawat dihubungkan singkat dengan ‘end-ring’.
Motor induksi dengan rotor belitan mempunyai rotor dengan belitan kumparan tiga fasa sama seperti kumparan stator. Kumparan stator dan rotor juga mempunyai jumlah kutub yang sama. Penambahan tahanan luar sampai harga tertentu, dapat membuat kopel mula mencapai harga kopel maksimmnya. Kopel mula yang besar memang diperlukan pada saat start. Motor induksi jenis ini memungkinkan penambahan (pengaturan) tahanan luar. Tahanan luar yang dapat diatur ini dihubungkan ke rotor melalui cincin. Selain untuk menghasilkan kopel mula yang besar, tahanan luar dapat diperlukan untuk membatasi arus mula yang besar pada saat start. Disamping itu dengan mengubah – ubah tahanan luar, kecepatan motor dapat diatur.







Pinsip kerja motor induksi tiga fasa
Gambar Rotor belitan




Pinsip kerja motor induksi tiga fasa
Gambar Rotor sangkar bajing

Pinsip kerja motor induksi tiga fasa

Perputaran motor pada mesin arus bolak – balik ditimbulkan oleh adanya medan putar (fluks yang berputar) yang dihasilkan dalam kumparan statornya. Medan putar ini terjadi apabila kumparan stator dihubungkan dalam fasa banyak umumnya fasa 3. hubungan dapat berupa hubungan bintang atau delta.



Ada beberapa prinsip kerja motor induksi:
1. Apabila sumber tegangan 3 fasa dipasang pada kumparan medan (stator), timbullah medan putar dengan kecepatan ................rpm dengan fs = frekuensi stator (Stator line frequency) atau frekuensi jala-jala dan p = jumlah kutub pada motor.
2. Medan stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor.
3. Akibatnya pda kumparan jangkar (rotor) timbul tegangan induksi (ggl).
4. Karena kumparan jangkar merupakan kumparan tertutup, ggl (E) akan menghasilkan arus (I).
5. Adanya arus (I) didalam medan magnet menimbulkan gaya (F) pada rotor.
6. Bila kopel mula yng dihasilkan oleh gaya (F) pada rotor besar akan memikul kopel beban, rotor akan berputar searah dengan medan putar stator.
7. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa tegangan induksi timbul karena terpotongnya batang konduktor (rotor) oleh medan putar stator. Artinya agar tegangan terinduksi diperlukan adanya perbedaan relatif antara kecepatan medan stator dengan kecepatan berputar rotor (nr).
8. Perbedaan kecepatan antara dan disebut slip (S) dinyatakan dengan:

9. Bila = , tegangan tidak akan terinduksi dan arus tidak mengalir pada kumparan jangkar rotor, dengan demikian tidak dihasilkan kopel. Kopel motor akan ditimbulkan apabila lebih kecil dari .
10. Dilihat dari cara kerjanya, motor induksi disebut juga sebagai motor tak serempak atau asinkron.

Parallel Port


Arti istilah Port dianggap berkaitan erat dengan komputer jaringan, istilah ini dianggap sebagai sebuah kanal dalam sistem komunikasi. Biasanya port ini diberi nomor logic. Port adalah tempat, saluran, tujuan. Suatu alat yang dapat digunakan untuk menghubungkan komputer dengan peripheral lainnya. Interface yang memungkinkan sebuah PC dapat mengirimkan atau menerima informasi ke atau dari piranti external, seperti printer atau modem. Sebuah PC umumnya terdiri dari port serial, paralel dan beberapa port USB.
Port Parallel banyak digunakan dalam berbagai macam aplikasi Interface. Port ini membolehkan kita memiliki masukan hingga 8 bit atau keluaran hingga 12 bit pada saat yang bersamaan dengan hanya membutuhkan sedikit rangkaian eksternal sederhana untuk melakukan suatu tugas tertentu.
Port Parallel ini terdiri dari :

a. 4 Jalur Kontrol.
b. 5 Jalur Status.
c. 8 Jalur Data.
Port paralel atau port printer sebenarnya terdiri dari tiga bagian yang masing-masing diberi nama sesuai dengan tugasnya dalam melaksanakan pencetakan pada printer. Tiga bagian tersebut adalah Data Port (DP), Printer Control (PC), dan Printer Status (PS). DP digunakan untuk mengirimkan kode-kode kontrol dari komputer ke printer, misalkan kode kontrol untuk menggulung kertas, dan PS digunakan untuk mengirimkan kode-kode status printer ke komputer, misalnya untuk menginformasikan bahwa kertas telah habis.
DP, PC, dan PS sebenarnya adalah port-port 8 bit, namun hanya DP yang benar-benar 8 bit. Untuk PC dan PS, hanya beberapa bit saja yang dipakai yang berarti hanya beberapa bit saja dari port-port ini yang dapat kita manfaatkan untuk keperluan interfacing. Port PC adalah port baca atau tulis (read atau write), PS adalah port baca saja (read only), sedangkan port DP adalah port baca atau tulis juga. Akan tetapi, kemampuan ini hanya dimiliki oleh Enhanced Paralel Port (EPP), sedangkan port paralel standar hanya memiliki kemampuan tulis saja. Pada EPP, pengaturan arah jalur data DP dilakukan lewat bit 5 PC. Jika bit 5 PC bernilai 0, maka jalur data dwi-arah DP menjadi output dari port paralel, sebaliknya jika bit 5 PC bernilai 1 maka jalur data dwi-arah DP menjadi input dari port paralel.

Gambar konfigurasi slot DB-25 female

Gambar konfigurasi slot DB-25 female

Untuk lebih jelas, kita dapat melihat konfigurasi slot DB-25 female yang terdapat pada belakang komputer pada gambar , dan untuk konfigurasi dari DP, PC, dan PS pada tabel .




Tabel  Konfugirasi pin dan nama sinyal konektor paralel standar DB-25

Konfugirasi pin dan nama sinyal konektor paralel standar DB-25

Keluaran dari port parallel adalah keluaran TTL, sedangkan arus Sink / Source bervariasi antara port parallel satu dengan yang lainnya. Berdasarkan data sheet kemampuan arus Sink / Source bermacam – macam

• Sink / Source 6mA
• Source 12mA Sink 20mA
• Sink 16mA Source 4mA
• Sink / Source 12Ma

Untuk dapat menggunakan port paralel, kita harus mengetahui alamatnya. Base address LPT1 biasanya adalah 888 (378h) dan LPT2 biasanya (278h). Alamat tersebut adalah alamat yang umumnya digunakan, tergantung dari jenis komputer. Tepatnya kita bisa melihat pada peta memori tempat menyimpan alamat tersebut, yaitu memori 0000.0408h untuk base address LPT1 dan memori 0000.040Ah untuk base address LPT2.
Setelah kita mengetahui alamat dari port paralel, maka kita dapat menentukan alamat DP, PC, dan PS. Alamat DP adalah base address dari Port Paralel tersebut. Alamat PS adalah base address + 1, dan alamat PC adalah base address + 2. Tabel 2. adalah tabel alamat masing-masing port yang umumnya digunakan.


Tabel Alamat Register Port Paralel 

Sensor

Sensor adalah peralatan yang sangat sensitive terhadap energi seperti panas, tekanan, gerakan dan cahaya atau yang lainnya Variabel keluaran dari sensor yang dirubah menjadi besaran listrik disebut transduser. Tranduser merupakan sistem yang melengkapi agar sensor tersebut mempunyai keluaran sesuai yang kita inginkan dan dapat langsung dibaca pada keluarannya.
Energi yang dideteksi sensor pada umumnya diubah menjadi sinyal elektris analog, yang kemudian diperkuat oleh amplifier agar bisa digunakan pada sistem kendali. Sinyal kendali pada umumnya berupa tegangan, arus, impedansi (resistensi, kapasitansi, dan induktansi), dan frekuensi.
Agar sensor dapat bekerja lebih baik dan tepat haruslah memiliki persyaratan sebagai berikut :
1. Kepekaan, yaitu sensor harus dipilih sedemikian rupa pada nilai-nilai masukan yang ada dapat diperoleh keluaran yang cukup besar.
2. Stabilitas waktu, yaitu untuk menentukan masukan tertentu, sensor harus dapat memberikan keluaran yang tetap nilainya dalam waktu yang lama.
Beberapa sensor bisa melakukan pengukuran kejadian secara sederhana yang bisa dideteksi menggunakan saklar on/off, masukan seperti ini disebut sebagai masukan diskrit atau masukan digital. Sedangkan beberapa sensor yang lain bisa melakukan pengukuran secara kompleks, dimana angka atau nilai tertentu itu sangat penting, masukan seperti ini disebut masukan analog, bisa digunakan untuk mendeteksi perubahan secara kontinyu, misalnya, tegangan, arus, densitas cairan, suhu, dan lain sebagainya.
1. Tipe-tipe sinyal sensor
Energi yang dideteksi sensor pada umumnya diubah menjadi sinyal elektris analog, yang kemudian diperkuat oleh amplifier agar bisa digunakan pada sistem kendali. Sinyal kendali pada umumnya berupa tegangan, arus, impedansi (resistensi, kapasitansi, dan induktansi), dan frekuensi.
2. Pengkondisian sinyal
Pengkondisian sinyal adalah pengkonversian level atau jenis dari sinyal menjadi level atau jenis sinyal lainnya. Pengkondisian sinyal yang umum dipakai adalah op-amp. Karena sensor biasanya mengeluarkan sinyal tegangan atau perubahan resistensi yang sangat kecil maka diperlukan op-amp untuk menguatkan level perubahan sinyal yang sangat kecil tersebut menjadi level sinyal yang bisa digunakan oleh sistem kendali.
3. Penskalaan sinyal
Penskalaan adalah perubahan ukuran sinyal untuk memenuhi kebutuhan dari suatu tahapan sistem. Pengkondisi sinyal melakukan fungsi-fungsi penskalaan agar sinyal-sinyal masukan dari sensor dapat digunakan pada sistem kendali.
4. Kalibrasi
Kalibrasi adalah prosedur untuk mendapatkan tingkat akurasi yang diinginkan dari suatu peralatan pengukur dengan mengganti atau memperbaiki peralatan tersebut. Pada pengkalibrasian sensor, energi yang akan diukur oleh sensor diberikan ke input sensor kemudian keluaran dari input sensor diukur untuk mengetahui apakah sinyal sensor sudah menunjukkan nilai yang diinginkan atau belum.

Sensor Thermocouple

Sensor Thermocouple

 Sensor Suhu dan kelembaban SHT 11
Sensor
 Sensor kompas
sensor kompas
 Sensor LM 35
sensor lm5

Sensor thermistor

sensor thermistor


Sensor photodioda
:'sensor
 Sensor ping

Sensor ping


Sensor PIR
 Sensor UVtron
Sensor UVtron

Hari Pahlawan | Pemuda, pahlawan tanpa nama

Sejarah pemuda
adalah sejarah revolusi
Pemuda...
adalah motor perubahan yang hakiki
karena pemuda
Kesadaran kebangsaan tumbuh
Di ibu pertiwi
Yang ratusan tahun
Dijajah bangsa kompeni

Siapa tak takjub
Karena sumpah sekelompok pemuda
Untuk Bersatu Nusa
Bersatu Bangsa
Bersatu Bahasa
Maka jadilah Indonesia
Negeri dengan bermacam suku dan religi
yang sebelumnya tak lebih dari dongeng imajinasi

Pemuda bergerak
Mencari jalan kemerdekaan

Tanpa pemuda
Proklamasi, rapat Ikada, Pertempuran Surabaya
Tak akan pernah terlaksana

Pemuda ada dijalan revolusi lain
Ketika sadar, Politik terlalu lama menjadi panglima
Dan Ekonomi makin mendekati anarki
Pemuda menuntut suksesi
Mereka mendesak alih kepemimpinan nasional
Dari tangan pemimpin besar revolusi
Serta membersihkan politik dari anasir kiri

Pemuda disetiap angkatan
Berpandu semangat jaman
Meletusnya peristiwa MALARI
Sejatinya adalah ketidakpuasan anak negri
Terhadap modal asing yang merusak ekonomi

Sekali lagi,
Pemuda menjadi penyambung revolusi
Pemudalah yang menduduki gedung DPR-MPR
Mendesak rejim untuk lengser
Dan menjadi pengawal resmi atas orde reformasi

Benar kata Bung Karno:
"Seribu orang tua hanya bisa bermimpi,
Maka berikanlah aku lima pemuda agar dapat mengubah dunia"

Selamat hari pahlawan, Pemuda

Hari Pahlawan | Pemuda, pahlawan tanpa nama
Hari Pahlawan | Pemuda, pahlawan tanpa nama
 

Hari Pahlawan | Pemuda, pahlawan tanpa nama

 Hari Pahlawan | Pemuda, pahlawan tanpa nama

Sensor SHT 11 >> Sensor Suhu dan Kelembaban

SHT11 Module merupakan modul sensor suhu dan kelembaban relatif . Modul ini dapat digunakan sebagai alat pengindra suhu dan kelembaban dalam aplikasi pengendali suhu dan kelembaban ruangan maupun aplikasi pemantau suhu dan kelembaban relatif ruangan.

Spesifikasi dari SHT11 ini adalah sebagai berikut:

1. Berbasis sensor suhu dan kelembaban relatif Sensirion SHT11.
2. Mengukur suhu dari -40C hingga +123,8C, atau dari -40F hingga +254,9F dan kelembaban relatif dari 0%RH hingga 1%RH.
3. Memiliki ketetapan (akurasi) pengukuran suhu hingga 0,5C pada suhu 25C dan ketepatan (akurasi) pengukuran kelembaban relatif hingga 3,5%RH.
4. Memiliki atarmuka serial synchronous 2-wire, bukan I2C.
5. Jalur antarmuka telah dilengkapi dengan rangkaian pencegah kondisi sensor lock-up.
6. Membutuhkan catu daya +5V DC dengan konsumsi daya rendah30 μW.
7. Modul ini memiliki faktor bentuk 8 pin DIP 0,6sehingga memudahkan pemasangannya.

Sensor SHT 11
Gambar  Sensor SHT 11

SHT11 adalah sebuah single chip sensor suhu dan kelembaban relatif dengan multi modul sensor yang outputnya telah dikalibrasi secara digital. Dibagian dalamnya terdapat kapasitas polimer sebagai eleman untuk sensor kelembaban relatif dan sebuah pita regangan yang digunakan sebagai sensor temperatur. Output kedua sensor digabungkan dan dihubungkan pada ADC 14 bit dan sebuah interface serial pada satu chip yang sama. Sensor ini mengahasilkan sinyal keluaran yang baik dengan waktu respon yang cepat. SHT11 ini dikalibrasi pada ruangan denagn kelembaban yang teliti menggunakan hygrometer sebagai referensinya. Koefisien kalibrasinya telah diprogramkan kedalam OTP memory. Koefisien tersebut akan digunakan untuk mengaklibrasi keluaran dari sensor selama proses pengukuran.

 Diagram blok modul SHT11
 
Gambar Diagram blok modul SHT11

Sistem sensor yang digunakan untuk mengukur suhu dan kelembaban adalah SHT11 dengan sumber tegangan 5 Volt dan komunikasi bidirectonal 2-wire. Sistem sensor ini mempunyai 1 jalur data yang digunakan untuk perintah pengalamatan dan pembacaan data. Pengambilan data untuk masing-masing pengukuran dilakukan dengan memberikan perintah pengalamatan oleh Controller baik itu PLC atau mikrokontroler. Kaki serial Data yang terhubung dengan mikrokontroler atau PLC memberikan perintah pengalamatan pada pin Data SHT11 “00000101” untuk mengukur kelembaban relatif dan “00000011” untuk pengukuran temperatur. SHT11 memberikan keluaran data kelembaban dan temperatur pada pin Data secara bergantian sesuai dengan clock yang diberikan mikrokontroler agar sensor dapat bekerja. Sensor SHT11 memiliki ADC (Analog to Digital Converter) di dalamnya sehingga keluaran data SHT11 sudah terkonversi dalam bentuk data digital dan tidak memerlukan ADC eksternal dalam pengolahan data pada mikrokontroler. Skema pengambilan data SHT11 dapat dilihat pada gambar berikut ini.


Skema Pengambilan Data Sensor SHT 11
 Gambar Skema Pengambilan Data Sensor SHT 11

Motor Stepper >> Prinsip Kerja Motor Stepper

Motor Stepper adalah sebuah perangkat pengandali yang menkonversikan bit-bit menjadi posisi rotor. Motor stepper memiliki pin-pin input yang menjadi kutub-kutub magnet di dalam motor. Bila salah satu pin diberi sumber tegangan, pin tersebut akan mengaktitkan kutub di dalam magnet sebagai kutub utara dan kutub yang tidak diberi tegangan sebagai kutub selatan. Dengan terdapatnya 2 kutub di dalam motor ini, rotor di dalam motor yang memiliki kutub permanen akan mengarah sesuai dengan kutub—kutub input. Kutub utara rotor akan mengarah ke kutub selatan stator sedangkan kutub selatan rotor akan mengarah ke kutub utara stator. Pada motor stepper terdapat berbagai macam tipe, antara lain 
1.unipolar
2.bipolar
3.Single-phase
4. Multy-phase dan sebagainya. 

Skema umum motor stepper dapat dilihat seperti gambar

Skema Motor Stepper

Gambar  Skema Motor Stepper
 

Gambar diatas menunjukkan penampang motor stepper dengan empat koil. Setiap koil memiliki empat kondisi kutub. Bila kondisi satu yang aktif, posisi rotor akan nampak seperti di atas. Bila kondisi bergeser ke dua. rotor akan berputar ke kiri dengan sudut putar sesuai dengan jarak kondisi satu dan dua. Namun bila setelah kondisi satu, kondisi empat yang aktif, rotor akan menuju ke koil dengan pin empat paling dekat dengan pin satu dari kondisi sebelumnya. Hal ini menyebabkan rotor berputar ke kanan dan seterusnya. ketelitian sudut putar pada motor stepper sebanding dengan banyaknya kondisi masukkannya. Pada kondisi seperti gambar stepper dengan empat koil dan empat kondisi kutub dengan metode full step akan mampu menghadap ke 16 sudut berbeda.

Ada dua tipe pengendalian dengan metoda full step yaitu dengan pembangkitan tunggal dan pembangkitan ganda. Untuk tipe pcmbangkitan tunggal dapat dilihat lebih jelas pada tabel berikut.Pada tabel karakteristik pembangkitan stepper dibawah hanya ada satu kondisi yang aktif. Misal koil satu aktif dan lainnya mati, maka rotor akan menghadap ke kutub satu. Bila koil dua aktif, dan kutub lainny off, rotor akan mcnghadap ke kutub dua dan seterusnya. Untuk Pembangkitan motor stepper dengan metode pembangkitan ganda dapat dilihat pada tabel berikut.
 Tabel Karakteristik Stepper Pembangkitan Tunggal
Tabel Karakteristik Stepper Pembangkitan Tunggal

Pada tabel dua koil aktif bersamaan, dan dua lainnya mati. Hal ini akan menyebabkan rotor menghadap diantara kutub yang aktif. Misalkan untuk kondisi koil satu dan dua aktif, rotor akan menghadap ke titik diantara kutub satu dan dua, dan seterusnya.

 Tabel
Tabel Karakteristik Stepper Pembangkitan Ganda