Isra' Mi'raj dan Relativitas Waktu

Bismillah
"Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu"

Relativitas waktu pertama kali dikemukan oleh Albert Einstein di awal abad ke 20, "Ruang dan waktu merupakan bentuk intuisi, yang tidak bisa dipisahkan dari kesadaran, lebih daripada itu, ia seperti konsep warna, bentuk, ukuran." dan menurut teori relativitas umum, " waktu tidak mempunyai keberadaan yang bebas terpisah dari tatanan peristiwa yang dengannya kita mengukurnya".

Dalam teorinya itu, Einstein menerangkan bahwa tidak ada sesuatu yang mutlak dalam kehidupan ini. Segala sesuatu relatif dalam gerak dan kedudukannya. Sebuah bola yang bulat, suatu saat akan dapat berubah pipih. Begitu pun penggaris yang panjang, pada saat yang berbeda dapat mengerut, pendek. Sebuah benda yang berbobot ringan di satu saat, dapat menjadi berat atau tidak berbobot sama sekali di saat-saat lainnya. Jarum jam yang bergerak cepat mengukur waktu, ada kalanya menjadi lambat bahkan pada satu titik masa, berhenti sama sekali. Juga jantung yang berdenyut menandai usia, dapat mengalami kelambatan hingga usia pun berjalan lebih lambat dari yang semestinya.

relativitas waktu dan isra' mi'raj

Lalu apa hubungannya dengan peristiwa Isra' dan Miraj dengan paparan pembuka diatas, seperti yang kita ketahui Isr'a' merupakan suatu perjalanan dari Masjid Al Haram ( Mekkah ) menuju ke masjid Al Aqsho ( Palestina ) lalu Mi'raj menuju Arsy dan dalam perjalanan menuju arsy tersebut, Muhammad dilihatkan peristiwa masa lalu, yaitu masyarakat - masyarakat terdahulu serta peristiwa masa depan yaitu kehidupan akhirat (surga dan neraka) dan uniknya dalam penuturan rasulullah yang diabadikan dalam Al Quran bahwa peristiwa tersebut terjadi dalam satu malam.

Suatu yang sangat - sangat tidak rasional pada zamannya, sehingga banyak orang yang beriman yang mengalami keraguan, dan orang - orang yang tidak beriman semakin bertambah ketidakpercayaannya, hanya orang - orang seperti Abu Bakar saja yang memiliki kadar keimanan luar biasa berani berteriak bahwa ia percaya. Dalam perjalan sejarah peristiwa Isra' dan Mi'raj dipahami secara dogmatis (Naqliyah) atau secara gaib ( metafisika)  padahal menurut pengakuan Nabi sendiri bahwa ia mengalami perjalanan jasadiyah bukan perjalan rohani, ia mengaku mengendarai sesuatu yang kecepatannya sangat luar biasa cepatnya, sehingga pemahaman dogmatis terdahulu harus mulai dibuktikan secara aqli (akal) sehingga lebih rasional.

Setelah periastiwa Renesains di Eropa yang mengalahkan abad kekuasaan agama (gereja), ilmu pengetahuan tampil dimuka dengan digdaya tanpa terbendung, sesuatu yang tidak masuk dinalar dan akal dianggap salah, ilmu pengetahuan tidak mengenal dimensi iman ketika itu, Soelah ketika saat ini dimulai masa dimana ilmu pengetahuan dan agama mulai hidup secara berlawanan.

Tapi disini lah bukti dari mukjizat para nabi, peristiwa - peristiwa yang tergambarkan dalam kitab suci dapat diteliti dan dapat dipandang ilmiah semisal peristiwa terbelahnya laut merah oleh tongkat Musa, dBanjir Nab Nuh dan peristiwa Isra Mi'raj, khusus yang peristiwa yangterakhir ketika kita memahami ke "relativitasannya" ruang dan waktu seperti yang dikemukakan oleh Einstein maka kita dapat melihat keilmiahan dalam peristiwa tersebut.

"Seorang yang berjalan dengan kecepatan cahaya maka ruang dan waktu bukan lagi hal yang absolut tetapi relatif" itu yang diungkapkan Einstein dan menurut saya itulah peristiwa Isra' dan Mi'raj. Nabi mengendarai sesuatu yang melebihi kecepatan cahaya " v > c" maka sesuai dengan rumus relativitas Einstein maka waktu dan ruang yang dialami seseorang yang berjalan dengan kecepatan melebihi cahaya seperti itu akan sangat relatif

"Maha suci Allah yang telah memperjalankan Hambanya pada suatu malam dari masjil Al Haram menuju Masjid Al Aqsho yang diseklilingnya telah kami berkahi" (Isra':2)

"Sungguh dalam penciptaan langit dan Bumi, pergantian siang dan Malam dan segala peristiwa alam lainnya, terdapat tanda - tanda kebesaran Tuhan, bagi orang yang berfikir"

Daftra Referensi:
Allah is known Through Reason
letslightenupyourworld.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar